detikline.com Jakarta - Warga Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, meminta pihak PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) selaku operator penyedia dan p...
detikline.com Jakarta - Warga Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, meminta pihak PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) selaku operator penyedia dan pelayanan air bersih untuk secepatnya menuntaskan permasalahan kualitas air yang buruk dan minimnya pasokan debit air.
Baca juga : Gara - Gara Miras, Andi Tewas Di Badik Temannya Sendiri
Buruknya pasokan air bersih ini terjadi di wilayah Rw.03/11 Kelurahan Semanan, karena ada kebocoran pipa pada Nopember 2020 lalu. Belum lagi permasalahan minimnya debit air yang mengakibatkan pasokan air ke pelanggan sulit dan berkurang. Padahal setiap hari keberadaan air bersih sudah menjadi kebutuhan mendasar.Pantauan kalangan media, air yang diterima warga Rw.03, memiliki warna kehitaman dan kebiruan. Tak hanya itu, bau yang tak sedap juga menyengat dari air tersebut. Sehingga air tak selayaknya digunakan.
Selain itu, pasokan air yang diterima warga Kopti Rw.11 juga nampak terlihat keruh dan bau, terkadang berbusa. Hal itu dibenarkan Zaenny ketua RW 11.
" Ya benar bahwa warganya mengeluhkan buruknya kualitas pasokan air PALYJA," ucap dia, Kamis (31/12/2020).
Ia juga menegaskan, sudah lama aliran air PALYJA diwilayahnya terkadang keluar dan kadang tidak. Itupun tidak semua pelanggan mendapatkannya air walau sudah di pompa oleh PALYJA pada hari Selasa dan Sabtu.
" Kalaupun air yang keluar terkadang bau seperti air got dan berwarna seperti susu serta berbusa tidak layak digunakan," bebernya.
Hal senada juga diutarakan warga Rw.03, Nur (29) menurutnya, warga sekelilingnya merasakan hal sama dengan kejadian yang sangat merugikan tersebut.
" Kejadian ini sudah sebulan lamanya pak, padahal katanya sudah ada perbaikan dari Tim Kebocoran, tetapi air masih saja buruk.
Bahkan air yang kami terima masih saja terlihat keruh terkadang berubah warna menjadi biru, kadang juga hitam seperti kaya air got dan baunya menyengat," cetus Nur.
Lantaran kualitas air dari PALYJA begitu buruk dan tak bisa dipakai, Nur bersama warga lainnya terpaksa harus membeli lewat tukang air keliling untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga dengan biaya yang cukup merogoh kocek keluarganya.
Sedangkan untuk kebutuhan air pagi dan sore harus membeli dengan menggunakan selang kepada tetangganya yang memiliki pompa air tanah.
" Kami sangat terbebani harus mengeluarkan kocek lagi. Apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini. Kami berharap dengan kejadian ini pihak PALYJA responnya jangan lambat, segera cepat diperbaiki jaringan-jaringan mana yang bocor. Sehingga pasokan air PALYJA kembali bersih dan aman bisa dikonsumsi lagi," harapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya pihak PALYJA sudah melakukan pengecekan dan penyisiran jaringan pipa yang bocor. Hasilnya ditemukan lokasi titik kebocoran yang berdekatan dengan SMAN 94 Jakarta Barat, dan sudah dilakukan perbaikan.
Diduga kebocoran pipa ini disebabkan oleh pekerjaan saluran air pihak ketiga yang dilakukan beberapa waktu belakangan ini.
Kendati demikian, upaya perbaikan kebocoran tersebut hingga kini masih saja sejumlah pelanggan atau warga mengeluhkan kualitas air yang keluar sangat buruk dan bau menyengat.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Manajer PAM JAYA, Marisa menyampaikan akan mengecek terlebih dahulu ke PALYJA.
" Saya mesti cek ke PALYJA dulu pak," kata dia lewat pesan WhatsApp. (Hariri)