Jakarta, detikline.com - Pengeroyokan dan tawuran pelajar kembali marak terjadi, setelah dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) digelar. K...
Jakarta, detikline.com - Pengeroyokan dan tawuran pelajar kembali marak terjadi, setelah dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) digelar.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sejumlah kekerasan yang melibatkan remaja.
"Ternyata, meski masa pandemic covid-19 tidak menghentikan para remaja terlibat tawuran. Selain tawuran, ada peristiwa pengeroyokan remaja terhadap seorang remaja yang videonya viral, seperti terjadi di alun-alun kota Semarang dan di kota Cimahi,” ungkap Retno Listyarti, Komisioner KPAI.
Retno menyebut, setidaknya ada 2 jenis kekerasan yang dilakukan anak-anak remaja, yaitu yang pengeroyokan dan tawuran.
Pengeroyokan umumnya dipicu kasus sepele, misalnya masalah asmara, kalah main game, bully di dunia maya, dll. Sedangkan tawuran pelajar, yang umumnya terjadi antara sekelompok anak menghadapi sekelompok anak lainnya, dan umumnya membawa senjata tajam.
Sejumlah daerah yang tercatat sering terjadinya peristiwa tawuran pelajar, berdasarkan hasil survei KPAI adalah :
- Kabupaten Pati (Jawa Tengah)
- Jakarta Timur (DKI Jakarta)
- Kota Bogor
- Sukabumi (Jawa Barat)
- Kabupaten Tangerang (Banten)
- Sumbawa (Nusa Tenggara Barat)
- Soppeng (Sulawesi Selatan)