Pontianak, detikline.com - Pangdam XII Tanjunpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto SIP MM Senin sore 28/11/22, melakukan pengecekan langsung ke r...
Pontianak, detikline.com - Pangdam XII Tanjunpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto SIP MM Senin sore 28/11/22, melakukan pengecekan langsung ke rumah Radakng Pontianak terkait kedatangan Presiden Jokowi ke Pontianak pada Selasa (29/11/22).
Saat dilokasi Panglima didampingi Dandim 1207/Pontianak Kolonel Arh Hendra Roza, S.I.P.
Seperti diketahui Presiden Jokowi akan menghadiri acara Temu Akbar Pasukan Merah Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng 2022 yang akan berlangsung acaranya di rumah Radakng Selasa (29/11/22).
Dari pantauan awak media persiapan penyambutan presiden sudah matang baik dari segi pengamanan maupun kegiatannya acaranya.
Lasarus anggota DPR RI juga tampak hadir meninjau langsung semua persiapan acara penyambutan presiden RI.
Sementara itu Panglima Jilah Agustinus dari Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), dalam keterangan persnya mengungkapkan, pada acara nanti ada pernyataan sikap untuk dukungan IKN di Kalimantan Timur.
"Itu artinya pertemuan besar kali pertama kita, yang diadakan di rumah Radakng Pontianak Kalbar," ucapnya.
“Kita akan menyampaikan agar pemerintah lebih serius memperhatikan Kalimantan apalagi ibukota negara itu sudah resmi di Kalimantan Timur,” tambah Panglima Jilah.
“Kami juga akan minta orang-orang kita khusus untuk menjadi kepala daerah kabupaten, di instansi juga orang-orang kita dilibatkan menjadi kepolisian dan aparat TNI dari 14 kabupaten kota di Kalimantan Barat,” paparnya.
Dalam acara ini diperkirakan tamu undangan yang hadir sekitar 20.000 orang.
"TBBR ini kita bentuk sejak tahun 2018, dulu dikenal dengan pasukan merah,” jelasnya.
“Kita bergerak di bidang adat, bergerak di bidang budaya, mempertahankan dan menggali juga sejarah-sejarah kita orang-orang Dayak, mempersatukan, orang Dayak harus maju,” ujarnya.
“Saya minta perlindungan kepada jubata supaya tanah yang tercinta ini damai sejahtera, masyarakatnya makmur terutama orang-orang yang menjabat, lebih lagi memperhatikan masyarakat di lingkungan perkebunan. Karena banyak permasalahan-permasalahan dan hutan kita sudah habis,” tutup panglima Jilah. (Rizki Putra Ananda)