Wartawan: Gatot. S Jawa Tengah, detikline.com - Malam ke-29 bulan Ramadan memang tidak seperti malam-malam Ramadan sebelumnya. Karena dari ...
Wartawan: Gatot. S
Jawa Tengah, detikline.com - Malam ke-29 bulan Ramadan memang tidak seperti malam-malam Ramadan sebelumnya.
Karena dari sisi spritual malam itu mungkin saja menjadi malam Lailatul Qadar atau malam istimewa yang hanya ada di tanggal ganjil pada 10 hari di bulan Ramadan.
Pantauan wartawan detikline.com, puluhan anggota Pencak Silat Jurus Seni Penyadar kelompok Desa Tengki bersama para warga setempat dan ada juga warga dari lain daerah datang untuk melakukan shalat tarawih berjamaah pada malam kedua puluh sembilan atau tepatnya Minggu malam (7/4/2024) di Sanggar Mutiara Brebes Jawa Tengah.
Adapun imam shalat tarawih di pimpin oleh Ustaz Achmad Patihi,S.PdI., kemudian untuk bilal tarawih yaitu ustaz Drs.Subar.
Dasuki Ketua Pembina Majelis Sanggar Mutiara menyampaikan tentang keutamaan ibadah pada 10 malam terakhir Ramadan, khususnya di malam lailatul qadar.
"Salah satu yang utama adalah adanya malam lailatul qadar," ungkap Dasuki.
Malam lailatul qadar menjadi penting sebab pada malam tersebut, merupakan malam yang mulia dimana pada malam ini, Allah menurunkan pengampunan, rahmat dan hidayahnya bagi umat islam.
Bagi yang melakukan ibadah di malam lailatul qadar, sama pahalanya dengan pahala beribadah 1000 bulan.
“Satu, malam lebih baik dari seribu bulan, seribu bulan itu sama dengan kita ibadah 83 tahun dan 4 bulan," papar Dasuki.
Jauhari (53), salah satu jamaah, juga anggota Jurus Seni Penyadar (JSP), bersama keluarga dan empat teman lainnya warga Kalideres Jakarta Barat mengaku senang hadir mengikuti shalat tarawih berjamaah di Sanggar Mutiara.
"Yah, Ini merupakan kegiatan rutin di setiap malam tanggal 29, bulan Ramadan, berharap berkah malam Lailatul Qadar," ucap Jauhari.
Senada juga disampaikan oleh Rian Mahendra (24) salah satu Mahasiswa Teknik semester tujuh dari Perguruan tinggi Binus, menyampaikan, dari Bekasi datang dengan kedua orang tua dan kakak, adiknya untuk mengikuti shalat taraweh berjamaah di Majelis Sanggar Mutiara pada malam 29, bulan Ramadan, berharap mendapatkan malam Lailatur Qadar.
"Benar saya dari Bekasi, dengan kedua orang tua, kakak, adik dan juga sekeluarga sebagai anggota Pencak Silat Jurus Seni Penyadar tidak ketinggalan hadir untuk sholat taraweh berjamaaah berharap mendapat malam Lailatul Qadar," kata Rian dengan tersenyum.
Lebih lanjut, Dasuki mengingatkan dan menghimbau kepada jema'ah nya, untuk terus melaksanakan ibadah dengan khusyuk setiap harinya, semoga seluruh jemaah yang hadir mendapatkan lailatul qadar di bulan yang mulia ini.
“Dan Ramadan kali ini kita jadikan sebagai Ramadan yang akan memperoleh pahala khairun min alfi syahr, lebih baik dari 1.000 bulan pada ibadah kita, di malam-malam akhir Ramadan.
"Mudah-mudahan kita dapat lailatul qadar, ibadah kita lebih dari 83 tahun 4 bulan,” tutup Dasuki. Rill/Red